Kamis, 05 Maret 2015

KUMPULAN PUISI

Mengapa Aku Cinta Sinansih

Suatu alasan yang tak pernah kutahu. Diantara lingkaran didalam berbalik. Ataupun dengan kedipan mata semua semakin terasa. Adapun surat sebagai pelekat dan ia pun pengikat sederetan layang yang berjajar dan membujur panah-panah dari angin-angin yang berbelok. Tetap kutak tahu jawaban dari roman mukamu. Biarlah angin meniupkan bunga-bunga berhasrat begitu pula kupu-kupu sebaliknya. Kalau tangkai telah terkoyak apakah jeritan perawan melukis sebuah jawaban?. Tidakkah layu bunga terhimpit jeritan gadis dari jemari dan keinginan yang hasrat. Maka jikalau habislah sari, tinggallah yang terlonta. Yang terbuang terisap manisnya. Maka hendaklah kau biarkan dan lupakan. Wahai sinansih yang terkena. Karena pekat telah memudar dan pulihkan kerinduanmu padaku. Suryapun akan terbit seperti kalanya. Dan akupun tak tahu alasan untuk menjawab. Mengapa ibaku menerima cintanya. (arif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar